![]() |
Alfiana Eka sedang mendongeng dalam salah satu kegiatan kerelawanannya/ Dok. Instagram Alfiana Eka |
Desa terpencil itu bernama Giripasang. Terletak persis di lereng Merapi dan dibentengi oleh jurang. Akses satu satunya untuk mencapai Giripasang adalah menuruni dua ribu lebih anak tangga.
Alfi bersama kawan kawan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) kala itu membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai di Giripasang. Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) MRI saat itu beragenda memberikan sembako serta cek kesehatan gratis bagi warga desa Giripasang. Walau sudah beberapa bulan ACT berlalu, Alfi masih merasa tertampar.
“Akses ke desa mereka susah. Kalau mau ngangkut barang aja pakai semacam gondola atau katrol gitu. Tapi mereka ngga ngeluh sama sekali walaupun mereka tinggal dalam situasi serba terbatas dan di luar jangkauan. Adek-adek yang sekolah juga harus jalan naik turun selama satu jam setiap harinya. Disitu aku merasa tertampar. Ketika aku hidup dengan akses yang mudah dan dekat terkadang masi mengeluh,” tutur Alfi saat diwawancarai oleh wartawan Humaniora via chat whatsapp (25/9/2020).
Alfiana Eka Priyanika atau akrab dipanggil Alfi, mahasiswa D3 Broadcasting Universitas Sebelas Maret (UNS), telah mengenal dunia kerelawanan sejak tiga tahun lalu. Tergabung dalam ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) saat kelas dua SMA membuat Alfi sedikit banyak mengenal kerelawanan karena asas kemanusiaan PMR.
Mata Alfi mulai sepenuhnya terbuka dengan kegiatan sosial ketika lulus SMA. Ia mengaku awalnya menjadikan kegiatan kerelawanan sebagai pelarian hingga akhirnya kini menjadi suatu kebutuhan.
“Dulu aku sempet ada masalah setelah lulus SMA. Aku nyoba nyoba jadi relawan sebagai pelarianku. Setelah di kegiatan kerelawanan malah merasa kecanduan pengen melakukan lagi dan lagi. Apalagi setelah melihat kondisi Klaten,” ungkap Alfi.
Sosial itu obat, begitulah yang dirasakan Alfi. Walaupun menjadi relawan itu melelahkan namun ia merasa jiwanya terpulihkan.
Alfi menggambarkan, “Aku kadang ngeluh ada yang kurang kepada Allah, ada sesuatu yang belum aku dapatkann, belum aku punya. Tapi ternyata aku peroleh sesuatu yang kurang itu lewat kerelawanan. Aku ngerasa tertarik buat melakukan lagi dan lagi. Lama lama jadi kebiasaan. Kalau nggak terpenuhi jiwa rasanya ada yang kurang.”
![]() |
Alfiana Eka berfoto bersama anak anak setempat sembari menggunakan rompi komunitas relawan ACT (Aksi Cepat Tanggap)/ Dok. Instagram Alfiana Eka |
Posting Komentar