![]() | |
|
Memegang amanah menjadi Direktur Akademi Seni Mangkunegaran ASGA Surakarta, sudah menjadi koreografer tari tradisional sejak 28 tahun lalu, menjadi penari handal di misi kebudayaan Indonesia, sampai Juri Putra Putri Solo membuat Dra. R. Ay. Irawati Kusumorasri, M.Sn patut disebut sebagai senior budayawan dari Kota Solo. Kali ini Kultura meminta tanggapan Irawati tentang tren berkain anak muda.
Batik menurut Ibu Irawati?
Batik itu tidak hanya sekadar kain bergambar, apalagi batik klasik (yang dibuat dengan) ditulis. Batik biasanya dibuat oleh tangan pembatik juga dengan doa, jadi hormati karya batik tulis ini (beda dengan batik printing atau batik cap ya, batik tulis yang saya bicarakan). Batik tulis ini mahakarya seorang pembatik yang disertai dengan doa, tidak terlihat pekerja batik itu tapi di dalam hatinya masing-masing ada doa sendiri. Sebaiknya batik tulis ini dihargai karena itu adalah hasil karya.
Tanggapan Ibu Irawati tentang tren berkain?
Tren batik di dunia fashion Indonesia saat ini luar biasa, tak hanya bermunculan desainer yang mendesain baju-baju/kostum batik, tapi ada juga desainer yang mendesain motif batik. Ini yang luar biasa. Hal yang terjadi saat ini sangat menggembirakan karena banyak motif batik bermunculan dan itu memperindah dan memperkaya khazanah wastra batik di Indonesia.
Tanggapan Ibu Irawati tentang beberapa tren berkain yang menuai polemik di media sosial Tiktok?
Kalau saya, apa saja yang ngetren di Tiktok, kalau yang pakai itu ragu-ragu apakah klasik ini ada maknanya atau tidak, mending jangan pakai yang motif klasik. Masih banyak pilihan batik-batik yang lain yang maknanya tidak dalam, seperti batik alas-alasan. Walaupun pakai yang klasik, sebaiknya dia mengetahui maknanya dan memakainya dengan benar karena lereng/arah parang (ketika digunakan) juga harus benar. Daripada salah karena tidak tahu, lebih baik jangan pakai yang motif klasik. Itu lebih baik, tidak menimbulkan pro dan kontra.
![]() | |
|
Saran motif kain yang cocok digunakan anak muda?
Jika untuk tren-tren-an, lebih baik pilih batik yang bukan klasik. Batik yang didalamnya ada motif binatang-binatang, motif batik kupu-kupu, alas-alasan, motif ceplok, atau kawung.
Pesan Ibu Irawati kepada anak muda yang menyukai tren berkain?
Kalau ingin memperdalam tentang batik, ya pelajari motifnya, makna filosofinya, dipakai yang benar bagaimana, dipakai ritual adat apa. Sebaiknya diketahui juga, banyak kok di google untuk mengetahui itu dan mudah mencari informasi tentang filosofi batik. Batik klasik itu indah-indah, kalau pecinta batik dan dia ingin membuat batik baru, ini bisa menjadi inspirasi.
Posting Komentar