Potret kegiatan tur membatik di Batik Putra Laweyan/ Dok.Batik Putra Laweyan |
Jawa Tengah terkenal dengan produk budaya batik yang mempunyai bentuk motif yang unik dan beragam. Sebagai budaya tradisional, batik ternyata memiliki peminat yang tidak sedikit loh, Kulturmates! Banyak para penggemar batik dan kolektor yang sampai mendatangi Jogja, Solo, dan Pekalongan untuk membeli batik secara langsung atau mendalami sejarahnya.
Nah, ngomongin soal batik nih, Kulturmates ada yang pernah mengunjungi Kampung Batik Laweyan di Kota Solo, ngga nih? Kampung Batik Laweyan ngga cuma sekadar sentra batik aja, loh. Kampung ini merupakan salah satu daerah wisata yang sengaja difasilitasi oleh Pemerintah Kota Solo untuk mengundang para wisatawan yang ingin mempelajari batik, khususnya batik motif asli Solo.
Salah satu penyedia pelatihan membatik di kampung ini adalah Batik Putra Laweyan yang merupakan salah satu produsen batik tulis dan batik cap yang cukup ternama di Kampung Batik Laweyan. Batik Putra Laweyan ini terletak di .Jl. Sidoluhur No.6 Laweyan ini menawarkan latihan membatik dan wisata belanja yang dikemas dalam tur membatik loh,, Kulturmates.
Trip belajar membatik yang ditawarkan memiliki harga yang cukup terjangkau oleh pelajar, hanya dengan Rp50.000,- Kulturmates dapat mengikuti trip belajar membatik sekaligus berbelanja di Batik Putra Laweyan.
“Awalnya (trip belajar membatik) itu dibuat untuk membantu promosi dan melestarikan produksi batik, terutama di Kampung Batik Laweyan ini. Gagasan tur membatik sendiri muncul sejak Forum Pengembangan Batik di kampung ini terbentuk,” ujar Ketua Harian Batik Putra Laweyan yang kerap disapa Mas Fahri.
Fasilitas yang ditawarkan pun beragam, mulai dari kain, canting, malam, hingga pewarna yang disediakan sesuai paket tur membatik. Apabila Kulturmates mau fasilitas makan siang dan snack, staf Batik Putra Laweyan akan menambahkan ke dalam paket disertai dengan harga tambahan.
Sebelum praktek membatik, pengunjung akan dibawa berkeliling di sekitar area sembari staf Batik Putra Laweyan menjelaskan mengenai profil perusahaan, sejarah batik, hingga alat dan bahan yang digunakan dalam proses membatik.
Potret kegiatan tur membatik di Batik Putra Laweyan/ Dok.Batik Putra Laweyan |
Saat proses membatik dimulai, pengunjung akan diminta membuat sketsa menggunakan pensil terlebih dahulu pada kain berukuran 50 x 50 cm yang terbuat dari serat alam. Sketsa pola tersebut nantinya akan menjadi dasar untuk malam.
Sembari membuat sketsa, malam dipanaskan pada kompor yang mendidih agar cair supaya dapat digunakan di dalam canting. Suhu kompor tetap dijaga supaya malam tidak kembali mengeras.
Canting kemudian diisi menggunakan malam yang sudah dicairkan, namun jangan sampai terlalu penuh agar tidak menetes. Setelah sketsa serta alat dan bahannya siap, Kulturmates bisa langsung membatik menggunakan canting yang diisi malam untuk digoreskan ke kain yang sudah ada sketsa polanya. Proses membatik ini akan memakan waktu yang cukup lama dan harus teliti, tapi tenang aja nantinya akan dipandu oleh karyawan Batik Putra Laweyan secara langsung, kok.
Oh iya, Kulturmates bisa mengikuti trip belajar membatik ini secara rombongan maupun individu, loh. Kamu cuma perlu cek situs web Batik Putra Laweyan atau langsung ke media sosial instagramnya untuk reservasi. Nah, apakah Kulturmates tertarik untuk belajar membatik?
Posting Komentar