Pasti ada ketakutan kan, kalau beda sendiri. Wajar aja, Neumann (1970) sudah sejak dulu tahu hal ini di teori yang dikemukakannya.
KOMA.CO — Penemuan baru di tengah-tengah kehidupan masyarakat mendorong perkembangan teknologi komunikasi sehingga muncul aktivitas dan fenomena baru untuk dikaji. Salah satunya media massa, suatu hal familiar dalam kajian komunikasi yang juga erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Konstruksi pikiran individu mengenai suatu kejadian, tokoh, atau suatu topik sebagian besar dipengaruhi oleh media. Akibatnya, opini publik yang dihasilkan oleh media membentuk sikap dan perilaku individu, menegakkan norma dan menjaga keselarasan. Fenomena pengaruh media massa ini lahirlah berbagai asumsi, model komunikasi, sampai teori komunikasi. Fenomena pembentukan opini publik sebagai pengaruh media ini digambarkan oleh Neuman sebagai teori spiral keheningan.
Teori Spiral of Silence merupakan salah satu teori komunikasi massa yang memfokuskan pada kajian pada opini publik. Teori ini dikemukakan Elisabeth Noelle Neumann (1970), seorang ilmuwan politik berkebangsaan Jerman melalui bukunya yang berjudul The Spiral of Silence (Die Schweigespirale: öffentl. Meinung, unsere soziale Haut). Teori ini menjelaskan peran media massa secara simultan bersama opini mayoritas dalam membungkam kepercayaan minoritas terhadap suatu budaya atau isu sosial (West, dan Turner, 2010). Mulanya, teori spiral keheningan fokus pada media konvensional seperti koran dan televisi, tetapi seiring perkembangan zaman teori ini juga bisa diaplikasikan pada jenis media baru.
Pembentukan Opini Publik
Noelle-Neuman mendefinisikan public opinion sebagai satuan yang terpisah, “public” diartikan sebagai aspek hukum, sosial, dan psikologi sosial yang menjadi perhatian masyarakat. Sedangkan “opinion” diartikan sebagai ekspresi dari sikap, sehingga “public opinion” akhirnya diartikan sebagai sikap dan perilaku yang diungkapkan di hadapan umum dengan tujuan menghindari keterasingan. Noelle-Neuman dan Petersen (2004) mengungkapkan bahwa opini publik adalah suatu proses dinamis dan memiliki keterbatasan waktu serta tempat. Pada dasarnya pula, opini publik mengacu pada perasaan kolektif dari suatu populasi terhadap subjek tertentu. Disinilah media berperan menentukan (membatasi) topik apa yang menarik bagi masyarakat. Akibatnya kerap kali media memunculkan topik yang kontroversial untuk meraih animo masyarakat.
Opini publik yang dibentuk media massa inilah yang didefinisikan Noelle-Neumann dalam spiral of silence theory sebagai hal baik untuk mengantisipasi tren masa depan serta menjaga keselarasan mayoritas. Alhasil jika kita mempunyai pandangan tak lazim/opini yang berbeda dengan masyarakat, kita cenderung menyimpannya untuk diri kita sendiri. Noelle-Neumann (1984) percaya bahwa orang tidak suka mendiskusikan topik-topik yang tidak memiliki dukungan mayoritas. Teori ini juga menunjukkan sifat orang-orang yang tidak suka mengemukakan pendapat pribadinya yang berbeda atau bertentangan dengan pendapat kebanyakan orang. Sebaliknya, orang yang memiliki sudut pandang layaknya mayoritas akan lebih tergugah dan percaya diri untuk mengungkapkan gagasannya. Noelle-Neumann (1983) menekankan bahwa media akan lebih fokus pada pandangan mayoritas dan mengesampingkan pandangan minoritas. Mereka yang berada dalam kalangan minoritas akan lebih tidak tegas dalam mengkomunikasikan opini mereka sehingga mereka mengarah pada spiral komunikasi yang menurun. Karena kekuatan besar mereka, media memiliki efek abadi dan mendalam pada opini publik. Media massa bekerja secara bersamaan dengan opini mayoritas untuk membungkam kepercayaan minoritas mengenai isu-isu budaya dan sosial secara khusus. Rasa takut terisolasi mendorong mereka yang memiliki pandangan minoritas untuk memeriksa kepercayaan orang lain. Orang-orang yang takut dikucilkan secara sosial cenderung menyelaraskan diri dengan apa yang mereka anggap sebagai pandangan mayoritas. Akan tetapi, sering kali, mayoritas yang diam menyuarakan suara mereka dengan cara aktivis.
Asumsi Spiral of Silence
- Terdapat tiga asumsi teori spiral keheningan yaitu:Masyarakat mengancam individu yang menyimpang dengan adanya isolasi; dengan demikian kelompok minoritas akan diliputi rasa takut terhadap isolasi orang-orang berkuasa.
- Rasa takut akan isolasi membuat individu untuk selalu memantau iklim opini publik setiap waktu.
- Perilaku publik dipengaruhi oleh penilaian akan opini publik.
Karakteristik Media Massa
Nancy Eckstein dan Paul Turman (2002) dalam Turner mengklaim bahwa media mungkin menjadi penyebab spiral of silence karena komunikasi yang terjadi hanya satu arah, suatu bentuk komunikasi tidak langsung dimana masyarakat memiliki keterbatasan untuk menanggapi. Noelle-Neumann yakin bahwa publik tidak ditawari penafsiran yang luas dan seimbang terhadap berbagai peristiwa berita yang disajikan media massa. Oleh karena itu, masyarakat diberi pandangan terbatas tentang realitas.
Teori spiral of silence telah menjelaskan bahwa opini publik mempunyai kekuatan besar dalam struktur masyarakat kita. Individu minoritas akan merasa tertekan untuk mengungkapkan “unpopular opinion” nya atau hal yang tidak lazim di antara anggota mayoritas. Meskipun begitu, teori ini mendapatkan kritik bahwa tingkat pendidikan, kelas ekonomi, gender, dan umur juga memiliki pengaruh pada keinginan individu mengungkapkan opini yang berbeda dengan mayoritas. Tetap saja, disamping kontroversi tersebut, teori spiral of silence sangat erat dengan kehidupan media dengan kisaran sudut pandang dan cakupan yang terbatas,
Posting Komentar